"Mimi
...aci... mimi aci..." senandung Ismail disaat-saat menjelang
usianya 2 tahun, sebenarnya membuat hati sedih, tapi juga bangga. Sedih karena
harus segera menyapihnya, Bangga karena dia melampiaskan keinginan minum ASI
nya dengan bersenandung. Lucu sekali mendengar dan melihatnya, sambil
bergoyang-goyang. Kadang diiringi dengan musik, seperti memukulkan benda
disekitarnya, atau alat musik rebana kecil miliknya. Kadang sampai teman-teman
PAUD nya ikut tertawa, dan menirukan juga.
Pada
umumnya anak jika mau di sapih akan rewel luar biasa, karena sering kita jumpai
cara menyapihnya dengan langsung atau seketika saat itu juga. kadang dengan
menakut-nakuti anak dengan mengoleskan obat-obat tertentu di punting. Hal ini
secara tidak langsung mengajarkan kepada anak tentang berbohong.
Namun
bagi saya tidak demikian, menyapih adalah proses di mana anak akan merasa
kehilangan kesempatan lebih sering berdekatan dengan sang ibu. Sehingga ini
akan mengganggu kejiwaan mereka. Jika kita melakukannya secara tiba-tiba maka
hal ini akan membuat anak merasa ditinggalkan, terluka perasaannya. Biasanya
saya akan melakukan secara bertahap ketika akan menyapih anak.